Pada tanggal 27 Agustus 1976, tujuh orang laki-laki dan satu orang perempuan sedang melingkari sebuah komputer di kafe Alpine Inn Beer Garden (dulu dikenal sebagai Rossotti’s). Perempuan itu duduk sambil mengetik di layar komputer.
Segera, ketikannya dikirim melalui dua kabel yang terhubung ke mesin di dalam van abu-abu di parkiran kafe tersebut. Data dapat ditransmisikan melalui sinyal radio dari mesin dan antena dalam van ke sebuah menara di puncak gunung. Sinyal dari menara tersebut kemudian ditransmisikan ke antena komputer penerima di Menlo Park, California.
Tim ahli yang terdiri dari 7 orang ilmuwan di atas berasal dari Advanced Research Projects Agency (ARPA) dan berusaha untuk menemukan jaringan komunikasi nirkabel yang dapat digunakan oleh militer untuk berkomunikasi satu sama lain. Jaringan nirkabel ini kemudian dikenal sebagai “internet”.
Sejarah Penggunaan Internet Oleh Pihak Militer
Sejarah internet selalu terkait dengan militer. Pada tahun 1969, ARPA sebenarnya telah mengembangkan jaringan data antar komputer sebelum peristiwa musim panas tahun 1976. Universitas, agensi pemerintah, dan Departemen Pertahanan AS telah terhubung ke jaringan komputer ini. Namun, jaringan data komputer ini membutuhkan sejumlah besar komputer yang terhubung ke jaringan yang tetap.
Padahal, pada saat itu, militer Amerika Serikat memiliki 800 basis di 70 negara, terkadang di pedalaman, yang membuat membawa komputer atau mesin fisik besar kurang efisien. Akibatnya, sistem ARPA ini membutuhkan banyak perbaikan.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga mengembangkan chip komputer mini pada tahun 1980-an. Chip kecil ini memungkinkan sistem komputer diperbaiki segera jika terjadi kerusakan. Pada tahun 1990-an, Departemen Pertahanan AS kemudian mengembangkan sistem kemiliteran yang terintegrasi melalui jaringan internet. Data tentang kondisi fisik dan non-fisik tentara AS di medan perang dapat mudah dibagikan dengan sistem ini, yang memudahkan kerja sama.
Manfaat Penggunaan Internet di Bidang Militer
Militer harus memanfaatkan internet sebaik mungkin untuk melakukan operasinya dan menjaga keutuhan negara. Berikut adalah beberapa manfaat internet di bidang militer:
- Mempermudah komunikasi
Sebelum munculnya internet, tentara di medan perang harus menggunakan sinyal radio untuk berkomunikasi satu sama lain. Sinyal radio ini hanya dapat mengirimkan pesan suara kepada orang yang menerimanya. Ini berbeda dengan jaringan internet, yang dapat mengirimkan pesan dalam bentuk gambar, video, dan suara.
Saat ini, Lembaga Penelitian Pertahanan Amerika Serikat sedang mengembangkan gelang yang tidak hanya berfungsi sebagai perhiasan. Gelang ini dapat merekam kondisi fisik dan mental tentara, serta pergerakan musuh terdekat dan informasi tambahan tentang musuh, seperti jumlah senjata, kendaraan, dan kemah, antara lain - Pengumpulan Data Intelejen
Intelijen adalah individu yang ditugaskan oleh negara untuk bertindak sebagai mata-mata. Intel sangat penting dalam militer untuk mendapatkan informasi rahasia tentang musuh.
Intelijen diminta untuk menyamar, tidak memakai pakaian atau atribut militer, yang membedakannya dari tenaga kemiliteran umum. Oleh karena itu, jalur komunikasi yang digunakan oleh intelijen juga harus dibuat dengan tingkat keamanan yang terjamin. Proses perekrutan, pemantauan, dan pengumpulan data intelijen diharapkan menjadi lebih aman dan mudah dengan arsitektur jaringan internet yang dibuat sedemikian rupa. - Pelatihan dan Pendidikan
Teknologi internet adalah solusi yang menguntungkan untuk pendidikan militer. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa teknologi ini memungkinkan tentara untuk dilatih melalui webinar serta melalui berbagai simulasi, seperti simulasi terbang dan bahkan simulasi peperangan. Dengan simulasi seperti ini, peserta didik tidak hanya akan menerima instruksi, tetapi mereka juga akan menerima instruksi yang tidak membahayakan kesehatan mental dan fisik mereka. - Manajemen Logistik
Dunia militer terdiri dari lebih dari hanya tentara; itu juga terdiri dari peralatan dan perlengkapan perang. Sistem jaringan internet yang dirancang khusus dapat meningkatkan manajemen logistik untuk keperluan militer. Misalnya, tentara dapat memantau lokasi truk yang mengangkut tenaga bantuan atau bahan makanan. Sebaliknya, tim pusat dapat menggunakan data yang mereka masukkan untuk mengetahui segera berapa banyak logistik yang dibutuhkan tim lapangan. - Manajemen data
Militer membutuhkan jaringan internet yang baik dan kuat untuk mengatur semua data keluar dan masuk sistem, mulai dari data perekrutan baru hingga data tentara yang meninggal di medan perang. Karena data keamanan negara biasanya rahasia dan dapat mengancam kedaulatan negara jika tidak dikelola dengan baik.
Kendala dan Tantangan Penggunaan Internet Dalam Bidang Militer
1. Lokasi
Tenaga militer sering ditempatkan di daerah terpencil, seperti di daerah perbatasan atau konflik. Daerah-daerah seperti ini seringkali jauh dari pusat kota, terutama dari pusat teknologi. Akibatnya, jaringan internet Satellite On The Move (SOTM) yang kuat yang dapat menjangkau daerah terpencil meskipun infrastruktur internet di daerah tersebut terbatas diperlukan.
2. Keamanan Jaringan
Data militer merupakan informasi rahasia. Selain itu, penyebaran informasi tentang kekuatan militer sebuah negara dapat mengancam kehilangan kedaulatannya atau memicu konflik dengan negara lain.
Kebocoran data di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir di Discord adalah contohnya. Data militer yang bocor termasuk informasi tentang kendaraan dan peta NATO, serta informasi tentang puluhan brigade NATO yang siap membantu Ukraina di medan perang. Data ini seharusnya dilindungi dengan lebih baik karena kemungkinan besar Rusia akan menggunakannya untuk memenangkan perang.